Indonesia Gandeng Inggris Kembangkan AI, Siap Hadapi Gelombang Disrupsi Digital!
Pemerintah Indonesia terus memperluas kolaborasi internasional dalam pengembangan ekosistem kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Dalam forum London Tech Week 2025, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mengadakan pertemuan bilateral dengan Emran Mian, Direktur Jenderal Teknologi Digital dan Telekomunikasi dari Departemen Ilmu Pengetahuan, Inovasi, dan Teknologi (DSIT) Inggris.
Pertemuan tersebut membahas strategi penguatan infrastruktur AI, pengembangan sumber daya manusia digital, serta penyusunan regulasi etis yang adaptif. Kedua negara menekankan pentingnya keseimbangan antara percepatan inovasi dan mitigasi risiko sosial dari teknologi AI.
“Kami berkomitmen untuk memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan, terutama dalam menghadapi tantangan dan peluang AI di masa depan,” ujar Nezar Patria, Rabu (11/6/2025).
Baca Juga: Frustrasi dengan AI Meta? Mark Zuckerberg Bentuk Tim Rahasia Demi Saingi ChatGPT
Dalam bidang riset dan infrastruktur, Inggris telah menginvestasikan lebih dari £1 miliar dalam empat tahun terakhir untuk mendukung pusat data dan pengembangan AI. Indonesia sendiri tengah membangun pusat data nasional, memperkuat daya komputasi, serta menjalin kemitraan lintas sektor dalam pengembangan chipAI.
Indonesia menghadapi tantangan besar dalam kebutuhan talenta digital, yang diperkirakan mencapai 9 juta orang hingga tahun 2030. Inggris berbagi strategi pengembangan kapasitas yang mencakup pendidikan dasar, program magister, dan pelatihan ulang tenaga kerja eksisting.
Kedua negara juga menyepakati urgensi tata kelola AI yang aman dan beretika. Indonesia sedang menyusun regulasi nasional dan telah menerbitkan surat edaran etika AI. Inggris, melalui AI Safety Institute, memimpin riset global terhadap risiko AI canggih, termasuk melalui Laporan Keamanan AI Internasional yang turut melibatkan Indonesia.
“Kami menyadari pesatnya adopsi AI di Indonesia. Oleh karena itu, kolaborasi dengan Inggris menjadi sangat penting untuk belajar bagaimana menyeimbangkan inovasi dengan mitigasi risiko, terutama terkait disrupsi sosial dan penyebaran konten negatif,” imbuh Nezar.
Baca Juga: Quantum Siap Luncurkan AI App Builder Indonesia 'QuantumByte' untuk Umum
Dengan 80 persen masyarakat Indonesia menilai AI bermanfaat, risiko tetap mengintai, termasuk disrupsi tenaga kerja dan penyalahgunaan teknologi untuk menyebar misinformasi. Inggris membagikan pendekatan sektoralnya melalui Online Safety Actyang menekankan tanggung jawab perusahaan teknologi atas konten daring berbahaya.
Sebagai langkah ke depan, Indonesia menyatakan keterbukaan terhadap model AI dari berbagai negara, selama sesuai dengan prinsip dan regulasi domestik. Kedua belah pihak akan mengeksplorasi skema pertukaran pengetahuan dan inisiatif bersama untuk mempertemukan talenta dan inovator AI dari kedua negara.
“Pertemuan ini sangat berharga untuk bertukar pandangan dan belajar dari pengalaman Inggris dalam mengembangkan ekosistem digital yang maju, khususnya di bidang AI,” kata Nezar.
下一篇:Kondisi Terus Membaik, Kemenkeu Catat Ekonomi Wilayah DKI Jakarta Makin Menguat!
相关文章:
- SMBC Percaya UMKM RI Miliki Potensi Besar untuk Penuh Kebutuhan Pasar Jepang
- Prodi Arsitektur President University Presentasikan Tiga Paper di Simposium Kyoto Jepang
- Polisi Tangkap 3 Pelaku Penyekapan Wanita Di Apartemen Kemayoran
- Ketua MPR RI Periode 2024
- Minim Bukti, KPK Hentikan Pengusutan Kasus Dugaan Siap Amplop Ferdy Sambo ke LPSK
- KPK OTT di Kalsel, Amankan 6 Orang dan Barbuk Uang Senilai Rp 12 Miliar Serta USD 500
- Apa Itu Lavender Marriage? Kenali Konsep dan Maknanya
- Akhir Masa Jabatan, Anies Legowo Diserang Bertubi
- Chery Catat Penjualan 1 Juta Secara Global dalam 5 Bulan, Indonesia Menyumbang 1.000 Unit
- Harga Beras RI Terkerek Paling Mahal di Asia Tenggara, Ini 6 Pemicunya
相关推荐:
- Pererat Hubungan dengan Arab Saudi, Indonesia Dorong Pendirian Museum Haji dan Hadis
- Pramugari Twerking di Pesawat Berujung Dipecat Maskapai
- 7 Rekomendasi Outfit yang Kamu Perlukan saat Lari
- Pemerintahan Jokowi Selama Satu Dekade, Dinilai Berhasil Wujudkan Indonesia Sentris
- Pembenci Anies Auto Mingkem! Ini Empat Keuntungan Jakarta Selenggarakan Formula E
- Jaringan Alat Tulis Palsu Terungkap, Snowman Pastikan Produknya Asli dan Aman bagi Konsumen
- 15 Program Unggulan Antarkan Prof Heri Hermansyah Terpilih Jadi Rektor UI
- Pakar: 'Dosa Besar' bagi Hotel jika Ada Helai Rambut di Kamar Mandi
- Cara Input NIK KTP di BPJS Ketenagakerjaan Cek Penerima BSU, Cair 600 Ribu
- Akhir Masa Jabatan, Anies Legowo Diserang Bertubi
- APTI dan IBC Harapkan Cukai Tembakau yang Stabil, Desak Moratorium Tiga Tahun Kenaikan CHT
- KPK Dikabarkan Lakukan OTT, Kasusnya di sini...
- Naik Signifikan, Mendag Paparkan Dominasi Impor April 2025
- Harga Emas Antam di Pegadaian Dibanderol Rp1.963.000 per Gram, UBS dan Galeri 24 Berapa?
- Miyabi Bakal Gala Dinner di Jakarta, Mantan Jubir Habib Rizieq: Bisa Jadi Ajang Jebakan Buat Anies
- Bakal Turunkan Premi, Skema Co
- Kebakaran Hebat di Perairan Banten! KMP Mutiara Ferindo 2 Terbakar, 12 ABK Diselamatkan
- Bidik Pendapatan Rp650 Miliar, CGAS Genjot Ekspansi CNG di Kawasan Industri Strategis
- Pemprov Jabar: 272 Siswa Nakal Telah Dikirim ke Barak Militer
- Mundur Secara Ikhlas, Satryo Soemantri Brodjonegoro Sudah Siapkan Rencana Karier Baru