Anjlok 93,99 Persen, Laba Emiten Plastik Milik Aguan (PDPP) Sisa Rp495,11 Juta di Kuartal I 2025

PT Primadaya Plastisindo Tbk (PDPP) tampak mengalami tantangan pada awal tahun 2025. Sepanjang kuartal I, emiten plastik milik konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan ini hanya mampu membukukan pendapatan bersih sebesar Rp106,07 miliar, terkoreksi 17,02% dibandingkan pendapatan Rp127,84 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Penurunan ini berdampak signifikan terhadap laba bersih periode berjalan Perseroan yang merosot tajam hingga 93,99% menjadi hanya Rp495,11 juta, dibandingkan Rp8,24 miliar pada kuartal I 2024. Sementara itu, laba per saham dasar juga ikut melorot dari Rp2,69 menjadi Rp0,16.
Baca Juga: Investor Jangan Lewatkan! Emiten Aguan dan Salim Grup (CBDK) akan Guyur Dividen Rp28 Miliar
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2025 yang dirilis Jumat (30/5), Perseroan memperoleh pendapatan terbanyak dari botol Rp40,66 miliar, galon Rp22,56 miliar, jerigen Rp14,95 miliar, sedotan Rp8,82 miliar, kemudian gelas thermo Rp5,06 miliar.
Item lain yang turut berkontribusi antara lain pellet plastik Rp4,81 miliar, tisu Rp4,06 miliar, tutup botol Rp3,86 miliar, material Rp940,42 juta, houseware Rp210 juta, preform Rp27,15 juta, dan pendapatan lain-lain tercatat Rp104,37 juta.
Dari sisi geografis, sumber pendapatan berasal dari berbagai wilayah, seperti Sukabumi Rp48,72 miliar, Tangerang Rp30,81 miliar, Lampung Rp8,78 miliar, Binjai Rp8,70 miliar, Cileungsi Rp5,30 miliar, dan Solo Rp3,74 miliar.
Baca Juga: Aguan Gelontorkan Dana Rp50-Rp100 Juta Buat Renovasi RTLH
Di sisi biaya, beban pokok pendapatan memang menurun menjadi Rp91,68 miliar dari Rp107,08 miliar. Namun, penurunan pendapatan membuat laba kotor turun ke Rp14,39 miliar dari Rp20,75 miliar.
Beban pemasaran melonjak menjadi Rp1,55 miliar dari sebelumnya hanya Rp436,73 juta, sedangkan beban umum dan administrasi tercatat Rp8,92 miliar, sedikit naik dari Rp8,58 miliar. Akibatnya, laba usaha menyusut drastis menjadi Rp3,91 miliar dari sebelumnya Rp11,73 miliar.
Terlepas dari itu, aset Perseroan tercatat mengalami peningkatan, naik dari Rp597,45 miliar per 31 Desember 2024 menjadi Rp644,76 miliar per 31 Maret 2025. Namun, liabilitas ikut terkerek naik menjadi Rp245,01 miliar dari sebelumnya Rp198,18 miliar, sementara ekuitas nyaris stagnan di angka Rp399,74 miliar dari Rp399,26 miliar.
相关文章
3 Manfaat Makan Ceker Ayam, Jadi Kolagen Alami buat Kulit Awet Muda
Daftar Isi Manfaat makan ceker ayam2025-05-31'Hasyim Djojohadikusumo, Luhut hingga Yusril Ihza, Periksa Atuh!'
Warta Ekonomi, Jakarta - Pernyataan Edy Mulyadi yang menyebut lokasi Ibukota Negara baru di Kalimant2025-05-31Pria Lompat dari Lantai 5 ITC Kuningan Sempat Izin ke Istri Mau ke Toilet
SuaraJakarta.id - Identitas pria yang nekat lompat dari lantai 5 ITC Kuningan, Jakarta Selatan, Sabt2025-05-31Timnas AMIN Sambut Ajakan TPN Ganjar
JAKARTA, DISWAY.ID- Tim Hukum Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (THN AMIN) menyambut baik aj2025-05-31Telan Anggaran Lebih dari Rp400 Miliar, Proyek Sumur Resapan Anies Baswedan Patut Dipertanyakan
Warta Ekonomi, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi D fraksi PSI, August Hamonangan, bersuara l2025-05-31Jokowi Tegaskan Publisher Rights Tak Berlaku untuk Konten Kreator
JAKARTA, DISWAY.ID- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi menandatangani peraturan presiden (Perpre2025-05-31
最新评论