时间:2025-05-31 04:06:17 来源:网络整理 编辑:时尚
Jakarta, CNN Indonesia-- Seorang pendaki asal Inggris dan seorang pemandu dari Nepal telah memecahka quickq官网下载电脑版
Seorang pendaki asal Inggris dan seorang pemandu dari Nepal telah memecahkan rekor mereka sendiri untuk jumlah pendakian terbanyak Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia, Minggu (12/5).
Kenton Cool (50) dan pemandu dari Nepal, Kami Rita Sherpa (54) mendaki puncak setinggi 8.849 meter (29.032 kaki) masing-masing untuk ke-18 kalinya dan ke-29 kalinya.
Seperti dilansir CNN International, kedua pendaki ini berada dalam ekspedisi terpisah yang membimbing klien mereka di Gunung Everest.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mendaki Everest dua kali tahun lalu untuk mendapatkan kembali rekornya setelah pemandu lain, Pasang Dawa Sherpa, menyamai jumlah pendakiannya.
Cool juga pernah diberitahu bahwa dia tidak bisa berjalan jika tanpa bantuan setelah kecelakaan panjat tebing pada tahun 1996, yang mematahkan kedua tulang tumitnya, tetapi karier pendakian gunungnya mengacaukan prediksi tersebut.
Dia mengatakan dalam sebuah wawancara pada tahun 2022 setelah pendakiannya yang ke-16 bahwa rekor pendakian Everestnya 'tidak terlalu menakjubkan' dalam konteks pencapaian pendaki Nepal atau Sherpa.
"Saya sangat terkejut dengan ketertarikan tersebut, mengingat banyak Sherpa yang memiliki pendakian jauh lebih banyak," ucap Cool, seperti yang dikutip dari India Today.
View this post on Instagram
Nepal telah mengeluarkan 414 izin kepada pendaki yang ingin mendaki Everest pada musim pendakian musim semi tahun ini, yang berlangsung dari bulan April hingga awal Juni.
Sebagian besar calon pendaki Gunung Everest dikawal oleh pemandu asal Nepal, yang berarti lebih dari 800 pendaki akan menapaki jalur menuju puncak tertinggi di dunia dalam beberapa minggu mendatang.
China juga membuka kembali rute Tibet bagi orang asing pada tahun ini untuk pertama kalinya, sejak ditutup pada 2020 karena pandemi COVID-19.
Nepal adalah rumah bagi delapan dari sepuluh puncak tertinggi di dunia dan negara ini menyambut ratusan petualang setiap musim semi tiba.
Tren pendakian menjadikan pendakian gunung sebagai bisnis yang menguntungkan sejak Edmund Hillary dan sherpa Tenzing Norgay melakukan pendakian pertama pada tahun 1953.
(anm/wiw)Tak Cuma Durasi, Tidur Terjadwal Penting untuk Kurangi Risiko Kematian2025-05-31 04:03
Ribuan Warga Binaan Salat Id di Lapas Salemba, Dahnil Anzar Jadi Khatib2025-05-31 03:59
Hiking di Situs Kuno, Gadis 12 Tahun Temukan Jimat Mesir 3.500 Tahun2025-05-31 03:57
Mengenal 20 Sifat Wajib Allah: Konsep dan Penjelasannya2025-05-31 03:56
Cara Menyimpan Cabe Biar Awet Tanpa Perlu Masuk Lemari Es2025-05-31 03:56
KPK Tahan 2 Tersangka Kasus Jual Beli Gas PT PGN dan PT IAE, Kerugian Negara Capai Rp252,2 M2025-05-31 03:47
Trump Kumat Lagi, Saham Hyundai Justru Dibuka Lumayan2025-05-31 02:52
Pramugari Diam2025-05-31 02:15
FOTO: Melihat Keindahan Patung Pasir Karya Seniman di Pantai Spanyol2025-05-31 01:59
Utut Ungkap Pesan Megawati Terkait RUU TNI: Jangan Sampai Orba2025-05-31 01:28
Berkenalan dengan Rina, Pramugari AI Korean Air yang Memukau2025-05-31 04:01
RUPTL PLN Telan Dana Rp2.967 Triliun, Bahlil: Proyek Besar2025-05-31 03:46
Hyundai Motor Group luncurkan dana investasi startup senilai US$91,4 juta2025-05-31 03:19
Pilot Ungkap Alasan Sebenarnya Mode Pesawat Perlu Aktif saat Terbang2025-05-31 03:15
7 Rekomendasi Taman di Jakarta Timur yang Cocok untuk Keluarga2025-05-31 03:00
Bahas Stunting, Mendukbangga Soroti Kebiasaan Ngunyah Sirih saat Hamil2025-05-31 02:23
Dorong Percepatan MBG, Bapanas Akan Dukung Penyusunan Regulasi dan Optimalisasi SDM2025-05-31 02:14
NYALANG: Nyala Harapan di Tepi Kelabu2025-05-31 01:56
Menteri ATR/BPN Akan Panggil 3 Perusahaan yang Terlibat Pagar Laut Pekan Depan2025-05-31 01:54
Antusiasme Luar Biasa ke SUV Xiaomi YU7: Rp555 Juta!2025-05-31 01:36