您的当前位置:首页 > 知识 > Asia Pasifik Jadi Pasar Baru Mainan Seks, Ada Apa? 正文
时间:2025-05-31 05:30:49 来源:网络整理 编辑:知识
Jakarta, CNN Indonesia-- Kawasan Asia-Pasifikdipandang sebagai pasar pertumbuhan utama untuk mainan quickq官网下载地址安卓
Kawasan Asia-Pasifikdipandang sebagai pasar pertumbuhan utama untuk mainan seks.
Hal ini terungkap dalam pameran mainan seks yang tengah berlangsung di Shanghai, China, pada akhir pekan ini.
Di booth suatu perusahaan bernama Wet Stuff, Ye Pei pria 40 tahun yang merupakan perwakilan perusahaan mengatakan sikap terhadap seks telah berubah drastis dalam beberapa tahun terakhir
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi sekarang... pramuniaga mungkin memberi tahu saya bahwa kondom yang ini sangat tipis, sementara kondom yang ini membuat Anda bertahan lama," dia tertawa.
Wet Stuff sendiri merupakan pelumas yang ditargetkan di China dengan rasa baijiu, alkohol lokal yang populer.
Perubahan lainnya adalah meningkatnya "kekuatan perempuan".
Hal ini dikatakan perwakilan dari BeU, sebuah merek yang secara eksklusif berfokus pada mainan untuk perempuan.
Lihat Juga :Tenang dan Anti-Berisik, Ini 5 Posisi Bercinta saat di Rumah Mertua |
"Semua orang jadi semakin bisa menerima (produk dewasa), daripada merasa malu," ujarnya.
Sekarang mainan seks pun menggunakan teknologi untuk menggabungkan aspek kesejahteraan dan kesenangan.
Salah satu vibrator yang dipamerkan di pameran tersebut diiklankan mampu memprediksi ovulasi dengan mengukur suhu internal, serta membantu melatih otot dasar panggul.
Lihat Juga :Jepang Resesi Seks dan Anak Mudanya Kian Banyak ke Australia, Ada Apa? |
Yang lain dikatakan mengenali saat penggunanya mencapai klimaks, serta mengingat pola denyut nadi yang membawa mereka ke sana.
Produk-produk silikon yang ramping sangat kontras dengan kios-kios tradisional, yang banyak di antaranya menampilkan dinding-dinding alat kelamin plastik yang mirip aslinya, seringkali sangat besar, dan tidak menggunakan teknologi sama sekali.
"Saya pikir ada banyak hal yang berubah dalam industri ini," kata Hultman dari Svakom.
"Aspek teknologi, AI... berkembang sangat cepat, akan sangat menarik untuk melihat ke mana arah semua ini. Namun kami punya rencana besar."
(vws/vws)Kena Penyakit Misterius, Putri Kiko Tak Bisa Makan Makanan Normal2025-05-31 05:29
Perbedaan Pendapat Ahli dan Saksi, Todung Usulkan MK Gelar Sesi Konfrontasi2025-05-31 05:18
Ditinjau Menko Polhukam dan Kapolri, ASDP Pastikan Pelabuhan Merak Siap Dilintasi Pemudik2025-05-31 05:17
Telepon Jerman, Beijing Desak Uni Eropa Hentikan 'De2025-05-31 05:10
7 Makanan yang Bisa Meringankan Sakit Kepala2025-05-31 05:05
Baygon, Obat Serangga dari Jerman yang Melegenda di Indonesia2025-05-31 04:38
Terungkap, Ternyata Ini Cara Indra Kenz Sembunyikan Asetnya, Jumlahnya Bikin Melongo2025-05-31 03:55
Dua Penjahat Jalanan Kembali Beraksi Dekat Traffic Light Kelapa Gading, 2 Ponsel Sopir Truk Raib2025-05-31 03:45
Berkenalan dengan Rina, Pramugari AI Korean Air yang Memukau2025-05-31 03:40
Ini 7 Tips Liburan Tetap Happy Meski Sering Hujan2025-05-31 02:46
Tak Cuma Durasi, Tidur Terjadwal Penting untuk Kurangi Risiko Kematian2025-05-31 05:02
Polri Siap Amankan Rumah Kosong yang Ditinggal Pemudik2025-05-31 04:46
Heru Minta Jangan Salah Paham dengan Pengangkatan Marullah Matali Jadi Deputi Gubernur2025-05-31 04:35
Thailand Dinobatkan Jadi Destination of the Year 20252025-05-31 04:32
5 Tempat Paling Dingin di Dunia, Suhu Nyaris Minus 100 Derajat Celcius2025-05-31 04:29
Hujan Deras, Pagar Tembok di Bintaro Tangsel Ambruk dan Timpa Mobil2025-05-31 04:08
Telepon Jerman, Beijing Desak Uni Eropa Hentikan 'De2025-05-31 03:51
Cerita Hidup Menyepi di Svalbard, Tempat Terpencil di Ujung Dunia2025-05-31 03:25
11 Tempat Wisata Dunia Tak Bisa Dikunjungi pada 20242025-05-31 03:21
BSU di Ponorogo Tersalurkan 99,84%, Petugas Pos Antarkan Dana hingga ke Rutan2025-05-31 03:04