时间:2025-06-13 08:38:51 来源:网络整理 编辑:焦点
JAKARTA, DISWAY.ID-- Isu untuk mengembalikan Ujian Nasional (UN) mencuat seiring dengan pergantian p quickq.apk
JAKARTA,quickq.apk DISWAY.ID-- Isu untuk mengembalikan Ujian Nasional (UN) mencuat seiring dengan pergantian pemerintahan.
Meski Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti menegaskan bahwa pihaknya enggan terburu-buru dalam mengambil keputusan sehingga hingga saat ini masih melakukan kajian mendalam, isu ini justru kian santer dibicarakan.
BACA JUGA:Bagaimana Kebijakan Ujian Nasional, Zonasi, Hingga Kurikulum Merdeka di Era Abdul Mu’ti? Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Catat! Asesmen Nasional Bukan Pengganti Ujian Nasional, Kemendikbudristek: AN untuk Evaluasi Mutu Pendidikan!
Lantas, perlukah UN kembali dilaksanakan pada akhir masa pembelajaran SD, SMP, dan SMA?
Koordinator Nasional (Kornas) Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji menyebut bahwa dikembalikannya UN berarti suatu kemunduran di dunia pendidikan.
"Kalau kembali ke UN seperti dulu ya kemunduran. UN itu buat apa? Ini yang belum jelas. Jadi kalau sama persis seperti dulu ya kemunduran," ungkap Ubaid ketika dihubungi Disway, 30 Oktober 2024.
Jika untuk mengetahui perkembangan siswa, menurutnya, ujian perlu dilakukan setiap hari.
BACA JUGA:Pak Prabowo dan Pak Mendikdasmen, Guru SMA Way Kanan Ini Memohon Bantuan Usai Dipecat Sepihak
"Ujian itu harusnya tiap hari, bukan malah UN yang 6 tahun sekali," cetusnya.
Teekait ujian, ia menegaskan tidak harus berupa mengerjakan soal berlembar-lembar, melainkan dengan cara yang lebih menyenangkan.
"Ujian itu jangan dibayangkan jawab soal berlembar-lembar. Bisa dilakukan dengan sangat menyenngkan, bisa sambil nyanyi, menari, bermain," tuturnya.
Selama ini, Ubaid menilai bahwa masyarakat terlalu terjebak pada budaya buruk ujian tersebut.
Akibatnya, muncul praktik manipulasi dan katrol nilai.
3 Catatan Bawaslu dalam Pengawasan Coklit2025-06-13 08:22
2 Kaki Tangan Crazy Rich Wahyu Kenzo Robot Trading ATG Ditangkap, Terungkap Perannya2025-06-13 08:18
VIDEO: 60 Detik Wisata Danau Maninjau2025-06-13 08:15
Anies Baswedan2025-06-13 08:11
Jadi Pemicu Ketidakpuasan, Prabowo Didorong Soroti Masalah Pengangguran dan Harga Pangan2025-06-13 08:10
SIG Gunakan 2 Juta Ton Bahan Bakar Alternatif, Tekan Emisi Karbon Produksi Semen2025-06-13 07:05
Pertama Kalinya, Raja Charles Buka Kastil Balmoral untuk Wisata2025-06-13 07:00
Benarkah Ada Keistimewaan bagi yang Meninggal Dunia di Bulan Ramadan?2025-06-13 06:45
Jokowi Berikan Gelar Kehormatan untuk Surya Paloh, Luhut, Airlangga, hingga Prabowo2025-06-13 06:27
Polri Pastikan Buronan Harun Masiku Belum Pindah Kewarganegaraan2025-06-13 06:05
Didesak Usut Blok Medan yang Seret Bobby2025-06-13 08:03
Roberto Cavalli, Si Raja Motif Macan Tutul yang 'Liar'2025-06-13 07:50
Nana Sudjana Jadi Pj Gubernur Jateng, Bepro Malah Menanggapi Seperti Ini2025-06-13 07:47
Selalu Tepat Waktu, Shinkansen di Jepang Datang Terlambat Gegara Ular2025-06-13 07:46
Greenpeace Ungkap Ancaman Tambang Nikel Masih Bayangi Raja Ampat2025-06-13 07:32
Rocky Gerung Tak Hadir, Sidang Gugatan di PN Jaksel Ditunda, Rumahnya Kosong2025-06-13 07:20
Paspor Indonesia Ganti Warna, Desain Baru Diumumkan 17 Agustus 20242025-06-13 07:10
Sering Salah, Apa Beda Silaturahmi dan Silaturahim?2025-06-13 06:41
Novanto Ajukan PK, Apa Kata KPK?2025-06-13 06:35
VIDEO: Apa Keistimewaan buat Orang yang Meninggal di Bulan Ramadan?2025-06-13 06:09