Keras, Para Ulama Setuju Pelaku Korupsi Bansos Dihukum Mati
Para ulama di Kabupaten Lebak, Banten, mendukung hukuman mati bagi pelaku korupsi dana bantuan sosial guna memberikan efek jera.
"Kami mendukung pernyataan Ketua KPK Firli Bahuri kasus korupsi dana bansos itu bisa dihukum mati sesuai pasal 2 ayat 2 UU Tipikor," kata ulama kharismatik Kabupaten Lebak, KH Hasan Basri, di Lebak, Jumat.
Selama ini, kasus korupsi dari era Gus Dur hingga Jokowi belum ada satu pun pelaku korupsi dihukum mati.
Mereka sangat setuju hukuman mati diterapkan bagi pelaku korupsi dana bansos dengan alasan dapat menimbulkan kesengsaraan rakyat banyak juga dapat menimbulkan kematian. Apalagi, kata dia, saat ini negara tengah dilanda pandemi, di mana rakyat tengah kesulitan mencari uang.
"Kami setuju pernyataan ketua KPK untuk menyeret kasus korupsi dana bansos hukuman mati," katanya.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
下一篇:Guruh Tirta Lunggana Calon Kuat Ketua PPRSNH PGMTA
相关文章:
- Diperiksa KPK, Anies Beberkan Program Rumah DP 0 Rupiah
- Resep Gampang Biji Salak Ungu, Bahannya Mudah Didapat
- VIDEO: Mencoba 'Daging Sapi' yang Dicetak 3D Printer
- Pilot Diskors karena Terbangkan Pesawat Terlalu Dekat dengan Gunung
- Sahamnya Merosot Tajam Sepanjang 2025, Apple Gagal Tancap Gas di AI?
- Pasien Cuci Darah di Indonesia Meningkat, Capai 134 Ribu di 2024
- FOTO: Show Eksentrik ala Valentino, Digelar di 'Toilet Umum'
- VIDEO: Hikmah di Balik Takdir, Belajar Menerima Ketetapan Allah
- Geramnya Bima Arya ke Pembunuh Pelajar SMA Bogor: Mau Dihukum Mati?
- Resep Gampang Biji Salak Ungu, Bahannya Mudah Didapat
相关推荐:
- Dunia Antariksa RI Cetak Sejarah! 3 Pelajar SMKN 4 Pontianak Berhasil Luncurkan Roket Amatir Pertama
- 10 Cara Membersihkan Lumpur Setelah Banjir dengan Efektif
- FOTO: Show Eksentrik ala Valentino, Digelar di 'Toilet Umum'
- NYALANG: Cahaya Suci Berpendar Semesta
- Biaya Pelaksanaan Formula E Menyentuh Rp130 Miliar
- Megawati: 'Jangan Bully Saya Ketika Pemilu 2024, Saya Punya Pengacara Loh!'
- On Fire! Cak Imin Sindir Negara Abai Pada Petani: Tapi Ada Orang Punya Lahan 500 ribu Hektare
- Bareskrim Bongkar Kasus Love Scamming Via Tantan Hingga Tinder, Keuntungan Capai Rp50 Miliar
- PHK Masih Marak, Pengamat: Ekonomi Indonesia Masih Tidak Seimbang
- KPU Umumkan Nama
- Rawan Langgar HAM, Perampasan Aset Hasil Korupsi Harus Terapkan Prinsip Kehati
- Bursa Asia Bergerak Dinamis, Pasar Nantikan Hasil Negosiasi China
- PHK Masih Marak, Pengamat: Ekonomi Indonesia Masih Tidak Seimbang
- Pemprov DKI Kukuhkan BMPS, Anies Baswedan: Tanggung Jawab Kita Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
- Pengakuan Linda ke Pabrik Sabu Bersama Teddy Minahasa Tak Ditanggapi Polri: Tanya Saja Sama Bu Linda
- Saham Emiten Sawit Milik Taipan Abdul Rasyid (CBUT) sedang Diawasi Ketat BEI, Ada Apa?
- Rembuk Nasional Dihadiri 2.500 Wakil Kampus, APTISI Senggol Uji Kompetensi Mahasiswa Kesehatan
- Dewan Pers Umumkan 9 Anggota untuk Periode 2025
- BLUNDER! Penundaan Pengangkatan CPNS 2024 Sampai Oktober Dinilai Ancam Pertumbuhan Ekonomi
- Societe Generale Luncurkan Stablecoin Dolar, Jadi Bank Besar Pertama Masuk Market Kripto