您的当前位置:首页 > 焦点 > Kata Psikolog soal Viral Bocah 4 Tahun Tunangan di Madura 正文
时间:2025-05-31 05:57:41 来源:网络整理 编辑:焦点
Jakarta, CNN Indonesia-- Sebuah video pertunangan bocahusia 4 tahun di Sampang, Madura viral di medi quickq官网软件ios
Sebuah video pertunangan bocahusia 4 tahun di Sampang, Madura viral di media sosial.
Video memperlihatkan si bocah sedang menjalani prosesi pertunangan dengan bocah lainnya yang berusia 5 tahun. Acara tunangan pun digelar besar-besaran.
Pertunangan sendiri umumnya dilakukan oleh orang dewasa yang telah siap melangkah ke jenjang pernikahan. Tunangan yang diikuti anak kecil tentu menjadi sorotan karena dinilai tak lazim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
"Jika kita menarik ke psikologis, tentu saja [pertunangan anak di bawah umur] ini tidak bisa dibenarkan," kata Mira saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (23/4).
Pertunangan, kata Mira, paling cepat bisa dilakukan saat seseorang memasuki usia remaja atau ketika mereka sudah matang secara psikologis.
Pertunangan sejak kecil akan mengganggu banyak hal dalam kehidupan anak-anak. Utamanya, lanjut Mira, berkaitan dengan kemampuan mereka untuk bis mengembangkan relasi alami agar mencapai kematangan berhubungan.
"Ya, sebaiknya tidak dilakukan, karena memang bisa mengganggu perkembangan anak dalam melihat relasi antar-manusia. Karena sudah terikat, anak ini jadi terkungkung secara psikologis," kata dia.
![]() |
Hajat gede-gedean ketika menggelar tunangan anak di bawah umur sudah pasti hanya keinginan orang tua semata. Menurut Mira, tidak ada anak yang benar-benar paham konsep tunangan yang mereka jalani.
Kata dia, banyak orang tua yang tidak paham mana kebutuhan anak, maka yang hanya keinginan orang tua. Mira juga tak yakin kedua anak yang bertunangan ini telah saling mengenal dekat atau saling suka ketika beranjak dewasa kelak.
Dengan kata lain, mereka 'dipaksa' terikat padahal belum tentu mau bersama.
"Intinya orang tua gagal memisahkan batasan antara dirinya dengan anaknya, apalagi ketika anak masih jauh di bawah umur, orang tuanya ga sabaran, anaknya menjadi korban," kata dia.
Orang tua harusnya ikut andil dalam membentuk psikologis anak yang sehat. Memperhatikan dan mengembangkan apa yang jadi prioritas anak, alih-alih ikut campur bahkan 'memaksakan' pertunangan dan jodoh sejak anak masih kecil.
(tst/asr)BI dan LPS Longgarkan Suku Bunga, Permata Bank: Perlu Disertai Insentif Fiskal2025-05-31 05:33
伦敦大学学院学费是多少?2025-05-31 05:23
Digelar Tertutup, Rapat DPR dan DJP Soal Coretax Hasilkan Ini2025-05-31 04:58
Lewat NIB hingga Bibit Cabai, Pertamina dan Bank Mandiri Tingkatkan Ekonomi Perempuan Suku Bajo2025-05-31 04:44
5 Benda Ini Dipercaya Membawa Keberuntungan ke Dalam Rumah2025-05-31 04:40
伦敦国王学院容易去吗?2025-05-31 04:06
Tanggapi Spekulasi Gulung Pabrik, Ini Jawaban Resmi Nissan Motor Corporation2025-05-31 03:43
AHY Sebut PUIC Jembatan Parlementer Negara Islam Hadirkan Solusi Masalah Global2025-05-31 03:42
Menuang Keindahan Taman Bunga pada Gaun dan Kaftan Hari Raya2025-05-31 03:42
Oii Anies, Jangan Cengengesan, Kasus Corona Makin Banyak Tuh!2025-05-31 03:22
Cerita Sukses Jusuf Hamka, dari Sopir Traktor hingga Jadi 'Raja Jalan Tol' Indonesia2025-05-31 05:46
Kenali Ciri2025-05-31 05:42
Digelar Tertutup, Rapat DPR dan DJP Soal Coretax Hasilkan Ini2025-05-31 05:13
Ini Dia Tampang Honda HR2025-05-31 04:58
Dinilai Terlalu Seksual, Iklan Calvin Klein FKA Twigs Dilarang Beredar2025-05-31 04:53
Tagar #KaburAjaDulu Menggema, Istana: Kalau Gak Punya Skill, Jangan Nekat ke Luar Negeri!2025-05-31 04:37
Kasus Bang Haji Hadiri Hajatan Belum Selesai, Ini Babak Barunya..2025-05-31 04:27
Soal Uang US$30 Ribu di Laci Kerja, Menag Lukman Bilang...2025-05-31 04:05
Pengangkatan Deddy Corbuzier di Tengah Efisiensi Anggaran, Istana: Gaji Stafsus Bukan Masalah Besar!2025-05-31 03:54
Dangdutan di Kala Pandemi, Bang Haji Akan Diperiksa Polisi2025-05-31 03:18