时间:2025-05-25 00:52:28 来源:网络整理 编辑:时尚
Warta Ekonomi, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Be quickq充值知乎
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencatat surplus sebesar Rp4,3 triliun hingga akhir April 2025. Surplus ini setara dengan 0,02 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), menandai pembalikan setelah tiga bulan berturut-turut mengalami defisit.
"Pada bulan April terjadi pembalikan setelah tiga bulan berturut-turut mengalami defisit. Per akhir April, APBN mencatat surplus sebesar Rp4,3 triliun," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN di Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Selama Kuartal I 2025, APBN tercatat defisit masing-masing sebesar Rp23,5 triliun pada Januari, Rp31,2 triliun pada Februari, dan Rp104,2 triliun pada Maret. Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai tekanan yang berdampak pada penerimaan pajak, khususnya akibat restitusi serta penyesuaian tarif efektif rata-rata (TER) untuk Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21.
Baca Juga: Sri Mulyani Bawa Kabar Baik: APBN April Cetak Surplus Lagi!
Sri Mulyani menjelaskan bahwa per April 2025, penerimaan negara tercatat lebih tinggi dibandingkan belanja negara. Total penerimaan negara mencapai Rp810,5 triliun atau 27 persen dari target APBN sebesar Rp3.005,1 triliun. Penerimaan pajak tercatat sebesar Rp557,1 triliun, atau 25,4 persen dari target dalam Undang-Undang APBN sebesar Rp2.189,3 triliun.
Sementara itu, penerimaan dari kepabeanan dan cukai mencapai Rp100 triliun, atau 33,1 persen dari target Rp301,6 triliun.
Baca Juga: APBN Defisit Rp104 Triliun, Erick Thohir Kerahkan 'Pasukan BUMN'
Dari sisi belanja, hingga akhir April 2025, realisasi belanja negara mencapai Rp806,2 triliun, atau 22,3 persen dari pagu anggaran. Belanja tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp546,8 triliun (20,2 persen dari pagu belanja pemerintah pusat), serta transfer ke daerah yang telah terealisasi sebesar Rp259,4 triliun.
Adapun keseimbangan primer mencatatkan surplus sebesar Rp173,9 triliun. "Kecepatan pertumbuhan pendapatan negara saat ini melampaui pertumbuhan belanja negara, yang baru mencapai sekitar 20 persen. Komponen belanja yang paling cepat terealisasi adalah transfer ke daerah, sehingga total belanja negara mencapai 22,3 persen," pungkas Sri Mulyani.
Intip Keseruan di Laz Hotel Lazada Festival 12.122025-05-25 00:50
Danantara akan Bantu Pendanaan Proyek Baterai EV dengan CATL yang Sempat Tertunda 2025-05-25 00:36
艺术生日本留学申请攻略!2025-05-25 00:09
65 Tahun Membangun Indonesia, WIKA Buktikan Kapasitasnya Sebagai Champion EPCC Contractor2025-05-25 00:02
FOTO: Bersama2025-05-24 23:52
Ciptakan Sejarah, PalmCo Catat Laba Perdana dari Teh dan Karet Sejak 19962025-05-24 23:35
Apa Itu Islam Rahmatan Lil Alamin? Ini Arti dan Contoh Penerapannya2025-05-24 23:18
Negara Paling Bahagia Finlandia Mau Gratiskan Pelancong Menginap2025-05-24 23:18
Cafe Without Words, Kafe Paling Sepi di Harajuku2025-05-24 23:09
亚洲艺术大学排名汇总!2025-05-24 22:56
Seorang Ibu Tewas Saat Selamatkan Anaknya dari Serangan Hiu di Meksiko2025-05-25 00:44
Ciptakan Sejarah, PalmCo Catat Laba Perdana dari Teh dan Karet Sejak 19962025-05-25 00:40
DPR Dukung IIS 2025, Asuransi Didorong Tangguh Hadapi Guncangan2025-05-24 23:56
荷兰艺术留学4大优势专业解析2025-05-24 23:43
Pemerintah Siap Lakukan Groundbreaking 18 Proyek Hilirisasi Senilai US$ 45 Miliar pada Juni 20252025-05-24 23:40
国外艺术类院校留学有哪些申请要求?2025-05-24 23:38
艺术生日本留学申请攻略!2025-05-24 23:35
伦敦大学学院建筑学专业解析2025-05-24 23:30
Apa Bedanya Pneumonia Biasa dan Infeksi Bakteri Mycoplasma?2025-05-24 23:23
Mendadak! Cerita Brian Yuliarto Detik2025-05-24 23:01