时间:2025-05-23 15:03:51 来源:网络整理 编辑:综合
Warta Ekonomi, Jakarta - Bank Sentral Eropa (ECB) tengah menimbang apakah mereka perlu melakukan pem quickq最新下载
Bank Sentral Eropa (ECB) tengah menimbang apakah mereka perlu melakukan pemangkasan suku bunga untuk April 2025. Hal ini menyusul gejolak inflasi dalam zona euro hampir berhasil diatasi di Eropa.
Dilansir dari Reuters, Jumat (23/5) Bank Sentral Eropa memproyeksikan stabilitas menyusul ketidakpastian global akan menjadi prioritas utama, meskipun kemungkinan perang dagang global bisa memicu inflasi kembali.
Baca Juga: BI Longgarkan Suku Bunga, Ekonom: Saatnya Fokus ke Pertumbuhan Ekonomi
ECB sendiri telah memotong suku bunga untuk ketujuh kalinya dalam setahun dan memperingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi akan terpukul oleh tarif perdagangan dari Amerika Serikat (AS).
"Anggota dewan menyatakan meningkatnya keyakinan bahwa inflasi akan kembali ke target dalam jangka menengah dan bahwa perjuangan melawan kejutan inflasi hampir selesai," kata ECB.
"Kekuatan disinflasi cenderung mendominasi dalam jangka pendek," jelas Bank Sentral Eropa.
Namun, sebagian pembuat kebijakan bank sentral memperingatkan bahwa perang dagang global bisa menyebabkan kenaikan harga dalam jangka panjang. Namun mayoritas menilai bahwa pemotongan suku bunga saat ini penting untuk memberikan sinyal stabilitas, apalagi ketika pasar keuangan menunjukkan volatilitas tinggi.
"Para anggota menekankan pentingnya menjadi mercusuar stabilitas untuk menanamkan kepercayaan dan tidak menciptakan kejutan tambahan dalam lingkungan yang sudah tidak stabil," jelas ECB.
Beberapa pembuat kebijakan moneter juga khawatir inflasi jangka panjang dapat lebih tinggi dari perkiraan, terutama karena proses deglobalisasi dan hambatan perdagangan yang meningkatkan biaya produksi.
"Anggota ini menilai kemungkinan lebih tinggi bahwa kejutan perdagangan akan bersifat inflasioner dalam jangka panjang karena rusaknya rantai pasok global," ungkap ECB.
Mereka juga memperingatkan bahwa jika kondisi ekonomi membaik secara tiba-tiba akibat membaiknya hubungan dagang, maka dukungan moneter justru diberikan saat ekonomi sudah mulai pulih — berisiko menjadi stimulus yang berlebihan dan tidak diperlukan, apalagi jika bantuan fiskal juga ikut meningkat.
Baca Juga: Rupiah Terkerek Usai BI Turunkan Suku Bunga ke 5,50%
Meskipun sebagian ketegangan perdagangan telah mereda sejak pertemuan tersebut, ketidakpastian global masih tinggi. Para pelaku pasar masih memperkirakan pemangkasan suku bunga tambahan pada 5 Juni 2025.
FOTO: Ramai2025-05-23 14:48
Kembangkan Ekowisata Cibuntu, PLN UIP JBT Raih Predikat Platinum di Anugerah TJSL 20252025-05-23 14:34
Kasus Bang Haji Hadiri Hajatan Belum Selesai, Ini Babak Barunya..2025-05-23 14:10
中央圣马丁艺术学院对本科作品集有什么要求?2025-05-23 14:04
Selamatkan Bangunan Kampung Buku dari Ancaman Longsor via BerbuatBaik2025-05-23 14:00
Mendadak Waspada Nih, 66% Kasus Covid2025-05-23 13:52
Prudential Gandeng Habitat Bawa Air Bersih dan Rumah Pintar Iklim ke Gunungkidul2025-05-23 13:33
Keistimewaan 10 Hari Pertama Bulan Ramadhan dan Amalan yang Dianjurkan2025-05-23 13:06
Simak Aturan Baru Pilih Program Studi SNBT 2025: Wajib Ada Vokasi2025-05-23 13:05
平面设计出国留学,你想选哪所院校?2025-05-23 12:46
5 Sayuran 'Terlarang' untuk Penderita Diabetes2025-05-23 14:26
谢尔丹学院作品集要求详解2025-05-23 14:18
Samcro Hyosung (ACRO) Resmi Dirikan Anak Usaha Baru, Telisik Detailnya!2025-05-23 14:03
Duaarrr...Sebuah Mobil Mewah Meledak di Menteng, Ulah Teroris?2025-05-23 14:01
Pengusaha Gak Ada Kewajiban Bayar THR ke Ormas2025-05-23 13:51
中央圣马丁学院奖学金申请条件解析2025-05-23 13:36
伦敦大学学院奖学金申请条件解析2025-05-23 13:17
伯明翰城市学院怎么样?2025-05-23 13:16
OTT KPK di NTB, Ratusan Juta Uang Diamankan2025-05-23 12:56
Soal Uang US$30 Ribu di Laci Kerja, Menag Lukman Bilang...2025-05-23 12:55